TUMBUHAN
LUMUT (BRYOPHYTA)
Tumbuhan
lumut adalah tumbuhan yang termasuk ke dalam kelompok Cryptogamae, yakni
tumbuhan yang organ reproduksinya tersembunyi. Tumbuhan lumut tergolong dalam
divisi Bryophyta, dimana terdapat sekitar 4000 spesies tumbuhan lumut, 3000
spesies diantaranya terdapat di Indonesia.
Divisi Bryophyta memiliki 3 kelas, yaitu kelas Bryopsida (lumut daun), kelas
Hepaticopsida (lumut hati), dan kelas Anthocerotopsida (lumut tanduk).
TUBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)
1. Ciri- cirri tubuh
a. Sel –
sel penyusun tubuhnya telah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa.
b. Pada semua tumbuhan yang
tergolong lumut terdapat persamaan bentuk susunan
gametangiumnya(anteredium ,maupun arkegonium)terutama susunan arkegoniumnya,
mempunyai susunan yang khas yang sering kita jumpai pada tumbuhan
paku(pteridophyta).
c. Batang dan daun pada tumbuhan
lumut yang tegak memiliki susunan yang berbeda – beda, jika batangnya dilihat
secara melintang tampak bagian – bagian sebagai berikut:
·Selapis
sel kulit,
beberapa sel diantaranya memanjangmembentuk rizoid – rizoid epidermis.
·Lapisan
kulit dalam yang tersusun atas beberapa lapisan sel dinamakan korteks.
·Silinder
pusat terdiri dari sel – sel parenkimatik yang memanjang dan berguna
untuk mengangkut air dan garam – garam mineral (makanan).
d. pada tumbuhan lumut belum terdapat floem maupun xylem.
e. Daun lumut umumnya setebal satu
lapis sel, kecuali ibu tulang daun, lebih dari satu lapis sel. Sel
–se l daun kecil , sempit panjang dan mengandung kloroplas yang tersusun
seperti jala.
f. Pada tumbuhan lumut hanya
terdapat pertumbuhan memanjang dan tidak ada pertumbuhan membesar.
g. Rizoid tampak seperti rambut /
benang – benang , berfungsi sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya
dan menyerap air serta garam –garam mineral (makanan).
h.
Struktur sporofit (sporogonium) tubuh lumut terdiri atas:
· Vaginula , kaki yang diselubungi sisa dinding
arkegonium.
· Seta atau
tangki.
· Apofisis, yaitu ujung seta yang agak melebar
yang merupakan peralihan antara seta dan kotak spora.
· Kaliptra
atau tudung berasal
dari dinding arkegonium sebelah atas menjadi tudung kotak spora.
· Kolumela, jaringan yang tidak ikut
mengambil bagian dalam pembentukan spora.
2. Habitat dan Reproduksi
habitat lumut adalah tempat lembab
atau perairan dan biasanya tumbuh meluas menutupi permukaan. Di perairan lumut
dapat menutupi dasar atau dinding sungai dan danau.
Tubuh lumut yang umum kita lihat di permukaan tanah merupakan gametofit (n), yaitu badan penghasil gamet (1). Gametofit jantan dan betina terpisah, masing-masing menghasilkan anteridium dan arkegonium. Fertilisasi terjadi di dalam arkegonium (2), terbentuk zigot (2n), terjadi mitosis (3), tumbuh menjadi embrio (2n), sporofit muda (2n) dalam arkegonium (4), dan sporofit dewasa (2n) tumbuh pada ujung gametofit betina (5). Sporofit adalah badan penghasil spora. Meiosis terjadi di dalam sporangium dan spora haploid berkembang. Spora akan berkecambah melalui pembelahan mitosis, membentuk protonema (6). Protonema (n) tumbuh dan berdiferensiasi membentuk gametofit dewasa (n). Berdasarkan Gambar 7.1, dapat dibuat skema daur hidup lumut seperti tampak pada Gambar.
3. Klasifikasi lumut
a.Hepaticopsida (Lumut
Hati)
Ciri – ciri Kelompok
Hepaticopsida
- Gametofit berwarna hijau, pipih, dorsiventral, struktur talus sederhana atau terdifrensiasi atas batang dan daun-daun, menempel pada tanah dengan menggunakan rizoid
- Sporofit tidak mempunyai sel yang mengandung kloroplas dan didalamnya tidak ada kolumella
- Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema
- Perkembangbiakan aseksual
- fragmentasi
- pembentukan kuncup (Gemma) contoh pada Marchantia, Lunularia dan Blasia
- Pembentukan tunas cabang contoh Riccia fluitan, Targionia dan Reboulia
- Pembentukan umbi (tuber) contohnya Petalophyllum, Anthoceros
- Penebalan ujung talus contohnya Anthalamia
b.Kelas
Antheroceropsida (Lumut Tanduk)
Ciri – Ciri :
- Gametofit berbentuk lembaran
- Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
- Di dalam “tanduk” dihasilkan spora
- Struktur anatomi talus homogen, tiap sel mengandng satu kloroplas dengan satu pirenoid yang besar
- Sporogonium terdiri atas kaki dan kapsul saja,
- Spora berkecambah tidak membentuk protonema,
- Perkembangbiakan aseksual sama dengan lumut hati
- Terdiri 1 ordo yaitu Ordo Anthocerotales. Contohnya : Anthoceros, Phaeceros, Megaceros dan Denroceros
c.Kelas Bryopsida (Lumut daun)
Merupakan kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkatan perkembangannya diantara ketiga kelas briopyta. Dikenal dengan lumut daun
Merupakan kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkatan perkembangannya diantara ketiga kelas briopyta. Dikenal dengan lumut daun
Ciri-ciri :
- Protonema berbentuk daun kecil, tiap protonema hanya akan membentuk satu gametopora
- Gametofora terdiri dari batang-batang yang bercabang dengan daun-daun dan gameetofora tidak mempunyai rizoid
- Sporangium mempunyai kaki yang lebar, seta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul. Tidak terdapat peristom pada kapsul
4. Manfaat Tumbuhan Lumut
- Marchantia sebagai obat penyality hepar
- Sphagnum sebagai bahan pembalut dan bahan bakar
- Sebagai media tanaman (pengganti ijuk): Lumut daun
- Dapat mencegah erosi: Lumut secara umum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar