Desember 23, 2015

Sifat Koligatif Larutan



a.       PENURUNAN TEKANAN UAP
Jika ke dalam suatu ruangan tertutup dimasukkan pelarut pada suhu tertentu, sebagian pelarut tersebut akan menguap dan memenuhi ruangan. Uap yang dihasilkan menimbulkan tekanan dalam ruangan tersebut. Nilai tekanan uap tersebut dinamakan tekanan uap jenuh pelarut murni, dan diberi notasi Po.  Jika ke dalam pelarut tersebut dimasukkan suatu zat terlarut yang sukar menguap hingga terbentuk larutan. Kemudian, dibiarkan mencapai kesetimbangan pada suhu yang sama dengan suhu jenuh pelarut murni. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh pelarut dari larutan tersebut dinamakan tekanan uap jenuh larutan dan diberi notasi P.
 

Menurut Roult :
P = Po . XB
keterangan:
p     : tekanan uap jenuh larutan
Po  : tekanan uap jenuh pelarut murni
XB  : fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
P = Po (1 – XA)
P = Po – Po . XA
Po – P = Po . XA
Sehingga :
ΔP = Po . X­A
keterangan:
ΔP   : penuruman tekanan uap jenuh pelarut
Po    : tekanan uap pelarut murni
XA   : fraksi mol zat terlarut

b.                  KENAIKAN TITIK DIDIH
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
Tb = Kb x m
Keterangan :
DTb = Kenaikan titik didih larutan (oC)
Kb = konstanta kenaikan titik didih molal pelarut (oC m-1)
m = molalitas larutan (m)
Titik Didih Larutan (Tb) = Tob + DTb
Kenaikan titik didih pada larutan elektrolit dinyatakan sebagai berikut :
∆Tb = kb x m x i
 Keterangan :
i : derajat ionisasi ( 1 + ( n – 1 ) a )

c.       PENURUNAN TITIK BEKU
Penurunan titik beku larutan mendiskripsikan bahwa titik beku suatu pelarut murni akan mengalami penurunan jika kita menambahkan zat terlarut didalamnya. Sebagai contoh air murni membeku pada suhu 0oC akan tetapi jika kita melarutkan contoh sirup atau gula didalamnya maka titik bekunya akan menjadi dibawah 00C.
         Rumus mencari perubahan titik beku larutan non elektrolit adalah sebagai berikut:
      ΔTf = m x Kf

Sedangkan pada larutan elektrolit, perubahan dapat dihitung melalui rumus :
      ΔTf = m x Kf x i
            Tf = Tpelarut murni –Δ Tf
Keterangan :
ΔTf       = penurunan titik beku larutan
Tf         = titik beku larutan
m         = molalitas larutan
Kf        = konstanta titik beku pelarut
i           = Faktor Van’t Hoff

d.      TEKANAN OSMOTIK
Osmosis merupakan suatu proses dimana suatu liquid dapat melewati suatu membrane semi permeable secara langsung. Apabila terdapat dua buah liquid yang dipisahkan dengan suatu membrane semipermeabel dimana pada salah satu kaki berisi pelarut.
 
Tekanan osmotik adalah tekanan yang harus diberikan  pada permukaan  larutan untuk mencegah terjadinya osmosis dari pelarut murni.
         Tekanan osmotik suatu larutan encer adalah mematuhi hukum persamaan gas ideal yaitu:
            PV = nRT
         Karena kita mengukur dalam sistem yang berupa larutan maka lebih mudah kita menggunakan satuan konsentrasi molaritas M.
            PV = nRT
P =
karena M= maka
P = MRT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar