a. PENURUNAN TEKANAN UAP
Jika ke dalam suatu
ruangan tertutup dimasukkan pelarut pada suhu tertentu, sebagian pelarut
tersebut akan menguap dan memenuhi ruangan. Uap yang dihasilkan menimbulkan
tekanan dalam ruangan tersebut. Nilai tekanan uap tersebut dinamakan tekanan
uap jenuh pelarut murni, dan diberi notasi Po. Jika ke dalam pelarut tersebut dimasukkan
suatu zat terlarut yang sukar menguap hingga terbentuk larutan. Kemudian,
dibiarkan mencapai kesetimbangan pada suhu yang sama dengan suhu jenuh pelarut
murni. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh pelarut dari larutan tersebut
dinamakan tekanan uap jenuh larutan dan diberi notasi P.
Menurut Roult :
P = Po . XB
keterangan:
p : tekanan uap jenuh larutan
Po : tekanan uap jenuh pelarut murni
XB : fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat
diperluas menjadi :
P = Po (1 – XA)
P = Po – Po . XA
Po – P = Po . XA
Sehingga :
ΔP = Po . XA
keterangan:
ΔP : penuruman tekanan uap jenuh pelarut
Po : tekanan uap pelarut murni
XA : fraksi mol zat terlarut
b.
KENAIKAN TITIK DIDIH
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik
didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut
murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
∆Tb = Kb
x m
Keterangan
:
DTb
= Kenaikan titik didih larutan (oC)
Kb
= konstanta kenaikan titik didih molal pelarut (oC m-1)
m
= molalitas larutan (m)
Titik Didih Larutan
(Tb) = Tob + DTb
Kenaikan titik didih pada larutan elektrolit
dinyatakan sebagai berikut :
∆Tb = kb x m x i
Keterangan
:
i
: derajat ionisasi ( 1 + ( n – 1 ) a )
c.
PENURUNAN TITIK BEKU
Penurunan titik beku larutan mendiskripsikan bahwa
titik beku suatu pelarut murni akan mengalami penurunan jika kita menambahkan
zat terlarut didalamnya. Sebagai contoh air murni membeku pada suhu 0oC
akan tetapi jika kita melarutkan contoh sirup atau gula didalamnya maka titik
bekunya akan menjadi dibawah 00C.
•
Rumus mencari perubahan titik beku larutan non
elektrolit adalah sebagai berikut:
ΔTf =
m x Kf
Sedangkan pada larutan
elektrolit, perubahan dapat dihitung melalui rumus :
ΔTf =
m x Kf x i
Tf = Tpelarut murni –Δ Tf
Keterangan
:
ΔTf = penurunan titik beku larutan
Tf = titik beku larutan
m = molalitas larutan
Kf = konstanta titik beku pelarut
i = Faktor Van’t Hoff
Tf = titik beku larutan
m = molalitas larutan
Kf = konstanta titik beku pelarut
i = Faktor Van’t Hoff
d.
TEKANAN OSMOTIK
Osmosis merupakan suatu proses dimana suatu liquid
dapat melewati suatu membrane semi permeable secara langsung. Apabila terdapat
dua buah liquid yang dipisahkan dengan suatu membrane semipermeabel dimana pada
salah satu kaki berisi pelarut.
Tekanan
osmotik adalah tekanan yang harus diberikan
pada permukaan larutan untuk mencegah terjadinya osmosis dari pelarut
murni.
•
Tekanan
osmotik suatu larutan encer adalah mematuhi hukum persamaan gas ideal yaitu:
PV = nRT
•
Karena
kita mengukur dalam sistem yang berupa larutan maka lebih mudah kita
menggunakan satuan konsentrasi molaritas M.
PV = nRT
P =
karena M= maka
P = MRT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar