Fenilalanin berbeda dengan triptofan
hanya pada kandungan gugs OH. Penempelan gugus pada fenilalanin membentuk
triptofan yang dikatalisis oleh fenilalanin 4-mono-oksigenase
(fenilalanin hidroksilase sebuah enzim oksigenase fungsi campuran) yang dibantu
oleh koenzim NADPH dan oksigen. Pembukaan cincin benzena yang ada pada
fenilalanin atau trip tofan dilakukan bersama-sama oleh enzim transainase dan
dioksigenase yang dapat dilihat pada urutan reksi ini.
Pada jalur pemecahan fenilalanin atau triptofan dijumpai enzim yang bernama
oksigenase yaitu fenilalanin 4-monooksigenase, 4-OH fenilpiruvat
dioksigenase dan homogentisat 1,2-dioksigenase. Enzim
4-monooksigenase adalah salah satu contoh dari yang mempunyai fungsi campuran
yaitu menempelkan 1 atom oksigen yang berasal dari O2 pada cincin benzena
(fenilalanin) dan mengkaitkan atom oksigen lainnya pada hidrogen sehingga
terbentuklah air. Hidrogen yang mereduksi secara tidak langsung berasal dari
NADPH melalui dihidrobioproterin.
NADPH + H+ + dihidrobioproterin
à
NADP+ + tetrahidrobioproterin
L-Fenilalanin +
tetrahidrobioproterin à dihidroproterin + L-tirosi
Apabila fenilalanin 4-monooksigenase tidak terdapat pada jasad hidup (manusia)
maka pengubahan fenilalanin berlangsung melalui reaksi trans aminasi dengan
α-ketoglutarat dan menghasilkan fenil piruvat. Senyawa terakhir ini mengumpul
dalam darah dan kemudian disekresikan ke dalam urine. Jika yang menderita itu
anak-anak maka kelebihan fenilpiruvat akan mengganggu perkembangan otak yang
berakibat kemunduran mental. Penyakit yang bersifat genetis ini dikenal sebagai
fenil-kenturia(PKU). (Sumber http://izafaqih.blogspot.com/2012/04/metabolisme-asam-amino.html)
Fenilalanin dapat diubah menjadi tiroksin yang kemudian melalui beberapa
tahap reaksi dapat diuybah menjadi asam forminat dan asam asetoasetat. Rekasi
pembentukan tiroksin dan femilalanin adalah reaksi tidak reversible, artinya
fenilananin tidak dapat dibentuk dari tiroksin dan karenanya fenilalanin adalah
asam amino esensial sedangkan tiroksin merupakan asam amino non esensial.
Biosintesis fenilalanin terjadi pada organisme mikro dan dapat dibentuk dari
asam fosfoenol piruvat dan eritrosa-4 fosfat. Kedua jenis ini melalui beberapa
tahap reaksi dapat membentuk asam fenilpiruvat yang selanjutnya dengan rekasi
transminasi terbentuk fenilalanin. (sumber : http://prachzpratama2.blogspot.com/2012/11/makalah-katabolisme-protein-biokimia.html)
Fenilalanin, triptofan, tirosin,
lisin dan leusin dapat diubah menjadi asetil KoA melalui asetoasetil KoA.
Diagram konversi asam amino di atas dapat diikuti di bawah ini :
Fenilalanin berbeda dengan triptofan
hanya pada kandungan gugs OH. Penempelan gugus pada fenilalanin membentuk
triptofan yang dikatalisis oleh fenilalanin 4-mono-oksigenase
(fenilalanin hidroksilase sebuah enzim oksigenase fungsi campuran) yang dibantu
oleh koenzim NADPH dan oksigen. Pembukaan cincin benzena yang ada pada
fenilalanin atau trip tofan dilakukan bersama-sama oleh enzim transainase dan
dioksigenase yang dapat dilihat pada urutan reksi ini.
Pada jalur pemecahan fenilalanin atau triptofan dijumpai enzim yang bernama
oksigenase yaitu fenilalanin 4-monooksigenase, 4-OH fenilpiruvat
dioksigenase dan homogentisat 1,2-dioksigenase. Enzim
4-monooksigenase adalah salah satu contoh dari yang mempunyai fungsi campuran
yaitu menempelkan 1 atom oksigen yang berasal dari O2 pada cincin benzena
(fenilalanin) dan mengkaitkan atom oksigen lainnya pada hidrogen sehingga
terbentuklah air. Hidrogen yang mereduksi secara tidak langsung berasal dari
NADPH melalui dihidrobioproterin.
NADPH + H+ +
dihidrobioproterin à NADP+ +
tetrahidrobioproterin
L-Fenilalanin +
tetrahidrobioproterin à dihidroproterin + L-tirosin
Leusin, asam amino yang terdapat
dalam kelompok pada jalur aetil KoA diubah menjadi aseto-asetat melalui tahapan
reaksi transaminasi, dehidrogenasi, karboksilasi, hidratasi dan pembentukan
ikatan ganda.
Pengubahan lisin menjadi asetil-KoA menempuh
jalur yang cukup panjang. Senyawa itu dapat pula diubah melalui sakaropin
setelah berkondensasi lebih dulu dengan asam α-ketoglutarat dan kemudian
senyawa yang terbentuk dihidrogenasi menjadi L α-aminodipat semialdehida.
Enzim yang mengkatalisis reaksi di
atas dan selanjutnya menjadi L- α-aminoadipat semialdehida adalah sebuah
dehidrogenase. Sakharopin selanjutnya diubah menjadi L- α-aminoadipat
semialdehida dan L-glutamat dengan enzim yang sama dibantu oleh NAD+.
Degradasi L- α-amino.
Reaksi pertama pengubahan triptofan
adalah oksidasi yang dikatalisis oleh triptofan pirolase atau disebut triptofan
2,3 dioksigenase yang dibantu oleh oksigen molekular. Enzim ini mengandung Cu
dan hem. Oksidasi ini mengakibatkan terbukanya cincin pirol. N-formilkinurenin
yang dihasilkan dalam oksidasi di atas dipisahkan gugus formilnya oleh enzim
formilase atau formamidase. Tahapan reaksi berikutnya oksidasi dengan bantuan
NADPH dan O2 dan kemudian hidrolisis. Reaksi ini menghasilkan 3-OH antranilat
dan alanin. Senyawa yang terakhir kemudian dapat diubah menjadi asetil-KoA.
Senyawa hasil antara degradasi triptofan banyak yang dapat digunakan sebagai
senyawa dasar biosintesis hormon. Salah satu adalah hormon tanaman yang
disebutkan asam indolasetat. (sumber : jurnal makalah
saddam hussin- metabolisme asam amino)
Reaksi-reaksi :
Fenilalanin -
> L-Tirosin -> 4-hidrosilfenilpiruvat -> 4-maleylasetoasetat ->
fumarilasetoasetat -> fumarat -> asetoasetat (sumber : gambar ppt)
Perubahan dari fenilalanin menjadi tiroksin
memerlukan enzim fenilalanin hidroxilase
Tidak ada komentar:
Posting Komentar